Hili Aulianah / 12.1310110.29
KRITISI JURNAL
Dalam kehidupan kita tentu tidak
lepas dari masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang dihadapi tentunya harus
memiliki manajemen yang baik. Dan dalam hal ini, pemerintah turut campur tangan
di bawahi oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Sebagai suatu lembaga yang
mengatur jalannya sistem kesehatan di Indonesia, Kementrian Kesehatan sangat
bertanggung jawab akan hal ini. Kemenkes selaku pembuat kebijakan kesehatan
juga perlu melakukan analisis terhadap setiap kebijakan kesehatan yang dibuat
supaya derajat kesehatan di Indonesia lebih terarah untuk mencapai Indonesia
Sehat.
Analisis
Kebijakan Kesehatan, terdiri dari 3 kata yang mengandung arti atau dimensi yang
luas, yaitu analisa atau analisis, kebijakan, dan kesehatan. Analisa atau
analisis, adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (seperti karangan,
perbuatan, kejadian atau peristiwa) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya,
sebab musabab atau duduk perkaranya. Kebijakan adalah rangkaian dan asas
yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
kepemimpinan, dan cara bertindak (tentag organisasi, atau pemerintah);
pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman untuk
manajemen dalam usaha mencapai sasaran tertentu. Kesehatan adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Jadi,
analisis kebijakan kesehatan adalah
pengunaan berbagai metode penelitian dan argumen untuk menghasilkan dan
memindahkan informasi yang relevan dengan kebijakan sehingga dapat dimanfaatkan
ditingkat politik dalam rangka memecahkan masalah kebijakan kesehatan.
Berdasarkan
jurnal yang telah saya baca tentang “PENILAIAN
KUALITAS PELAYANAN PUSKESMAS DENGAN MODEL DONAMEDIAN: STUDI KASUS PUSKESMAS DI
KOTA DEPOK, ditemukan :
A.
Rumusan Masalah
Dalam
jurnal ini yang menjadi topik masalahnya adalah Perkembangan struktur sosio-demografi
penduduk dan infrastruktur kota depok yang pesat berpengaruh terhadap masalah
kesehatan yang semakin kompleks.
B.
Tujuan Penelitian
Dalam jurnal ini penelitian bertujuan untuk menganalisis mutu pelayanan
puskesmas dan hubungan struktur dan proses terhadap hasil pelayanan puskesmas,
kepuasan pelanggan.
C.
Tempat dan waktu penelitian
Di rumah responden pada bulan maret 2004, dalam wilayah kerja enam
puskesmas kecamatan di Kota Depok
D.
Populasi
Semua penduduk yang bermukim diwilayah kerja puskesmas kecamatan se-kota
Depok
E.
Sampel
300 Rumah tangga yang tersebar disetiap kelurahan wilayah kerja
masing-masing puskesmas kecamatan dengan responden ibu rumah tangga
F.
Metode penelitian
Penelitian cross seksional dengan metode pengumpulan data survei.
G.
Hasil penelitian
-
Nilai median atribut mutu
struktur proses dan kepuasan pelanggan adalah 75;71,4 dan 75,0.
-
Variasi pada dimensi
struktur lebih lebar daripada dimensi proses
-
Secara bersama-sama ada
hubungan statistik yang bermakna antara struktur dan proses terhadap hasil di
Puskesmas kecamatan di kota Depok.
H.
Saran
Aspek atribut
struktur pelayanan Puskesmas yang dinilai pelanggan perlu perbaikan adalah
kelengkapan sarana , sedangkan untuk atribut proses adalah waktu tunggu
pendaftaran.
I.
Landasan Teori
Di jurnal ini belum dijelaskan secara mendalam teori-teori yang mendukung
tentang mutu pelayanan kesehatan, puskesmas, dan pelayanandan permasalahan yang
ada. Dimana Pengertian mutu atau kualitas layanan kesehatan bersifat multi
dimensi, yaitu mutu menurut jasa pelayanan kesehatan (pasien dan keluarganya),
menurut penyelenggara pelayanan kesehatan (pihak insititusi dan petugas pemberi
layanan kesehatan) serta menurut
penyandang dana penyelenggara layanan kesehatan tersebut.
Pengertian
dan Fungsi Puskesmas
a.
Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah
kerja (Kebijakan Dasar Puskesmas Depkes RI, 2004:5).
b.
Fungsi Puskesmas
1.
Pusat penggerakan
pembangunan berwawasan kesehatan.
2.
Pusat pemberdayaan
masyarakat.
3.
Pusat pelayanan kesehatan
strata pertama, yaitu pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Pengertian
Pelayanan
Karakteristik
Pelayanan menurut Norman (1991;14) dalam Sari (1998) adalah sebagai berikut:
a.
Sifat tidak dapat diraba
dari pelayanan sangat berlawanan dari sifat nyata dari barang jadi.
b.
Pelayanan itu pada
kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang sifatnya
adalah tindakan sosial. Sementara kontrol dan manajemen dari tindakan sosial
ini lebih menyangkut masalah keterampilan dan teknik.
c.
Produksi dan konsumsi dari
pelayanan tidak bisa dipisahkan secara nyata, karena pada umumnya kejadian
bersamaan dan terjadinya di tempat yang sama.
Karakteristik
lain daripada jasa (Pelayanan) dikemukakan oleh Tjiptono (1998 ; 15-18)
meliputi :
a.
Intangibility
Konsep intangible memiliki dua pengertian
(Berry dalam Enis dan Cox, dalam Tjiptono, 1998;16), yaitu:
1.
Sesuatu yang tidak dapat disentuh
dan tidak dapat dirasa.
2. Sesuatu yang tidak mudah
didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami
secara rohaniah.
b.
Inseparability
Bahwa
service biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan
dikonsumsi secara bersamaan.
c.
Variability
Service bersifat sangat variabel
karena merupakannon standarizet output artinya banyak variasi bentuk,
kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana service tersebut
dihasilkan. Ada tiga faktor yang menyebabkan variabelitas kualitas service
(Bovee, Houston, dan Thill, dalam Tjiptono 1998;17) yaitu partisipasi pelanggan
selama penyampaian service, moral/motivasi karyawan dalam melayani
pelanggan dan beban kerja perusahaan.
d.
Perishability
Service merupakan komoditas tidak
tahan lama dan tidak bisa disimpan. Service berasal dari orang-orang,
bukan dari perusahaan. Tanpa memberi nilai pada diri sendiri, karyawan tidak
punya arti. Harga diri yang tinggi adalah unsur yang paling mendasar bagi
keberhasilan organisasi yang menyediakan jasa pelayanan apapun. Jika para
karyawan merasa enak tentang dirinya sendiri dan kepada atasannya, pandangan
positif seperti ini akan menular kepada para pelanggan. Rasa peduli yang
ditunjang oleh semangat kerjasama dari manajemen tingkat puncak sampai pada
tingkat operasional merupakan kunci utama perusahaan jasa dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas. Pada hakekatnya ”everybody is a service provider”
pada deskripsi tugas yang berbeda.
Adapun
kebijakan program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang harus dilakukan yaitu mengembangan media
promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE),
pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi muda, dan
peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Untuk mewujudkan kebijakan program lingkungan sehat
maka harus diterapkan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar,
pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, pengendalian dampak resiko
pencemaran lingkungan, dan pengembangan wilayah yang sehat.
Hasil
penelitian yang didapatkan sudah sesuai dengan tujuan yang di inginkan yaitu
telah membahas tentang mutu pelayanan puskesmas dan hubungan struktur dan proses terhadap hasil
pelayanan puskesmas, kepuasan pelanggan. Dari jurnal memang kualitas pelayanan
pihak puskesmas kepada pelanggan memang sudah cukup baik, tetapi tidak
ditemukan adanya masalah yang berhubungan dengan Perkembangan struktur
sosio-demografi penduduk dan infrastruktur kota depok yang pesat berpengaruh
terhadap masalah kesehatan yang semakin kompleks.
Saran yang terbaik untuk pihak puskesmas untuk lebih baik
lagi harusnya tetap menjalankan kebijakan program upaya kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang harus diterapkan yaitu :pelayanan kesehatan penduduk
miskin di puskesmas dan jaringannya, pengadaan, peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya, pengadaan peralatan dan
perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial, peningkatan pelayanan
kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan
ibu dan anak, keluarga berencana, dan penyediaan biaya operasional dan
pemeliharaan. Adapun kebijakan-kebijakan tersebut adalah :
Kebijakan program upaya kesehatan
perorangan
1.
Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III RS
2.
Pembangunan sarana dan parasarana RS di daerah
tertinggal secara selektif
3.
Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit
4.
Pengadaan obat dan perbekalan RS
5.
Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan
6.
Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga
7.
Penyediaan
biaya operasional dan pemeliharaan
Kebijakan program pencegahan dan
pemberantasan penyakit
1.
Pencegahan dan
penanggulangan faktor resiko
2.
Peningkatan
imunisasi
3.
Penemuan dan
tatalaksana penderita
4.
Peningkatan surveilans epidemologi
5.
Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit
Kebijakan program perbaikan gizi
masyarakat
1.
Peningkatan pendidikan gizi
2.
Penangulangan KEP, anemia gizi besi, GAKI, kurang
vitamin A, kekuarangan zat gizi mikro lainnya
3.
Penanggulangan gizi lebih
4.
Peningkatan surveilans gizi
5.
Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga
sadar gizi
Kebijakan program sumber daya
kesehatan
1.
Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan
kesehatan
2.
Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan
kesehatan terutama untuk penduduk miskin
3.
Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah
sakit
Kebijakan program kebijakan dan
manajemen pembangunan kesehatan
1.
Pengkajian dan penyusunan kebijakan
2.
Pengembangan sistem perencanaan dan pengangaran,
pelaksanaan dan pengendalian,
pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan
pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan
3.
Pengembangan sistem informasi kesehatan
4.
Pengembangan sistem kesehatan daerah
5.
Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan
Kebijakan program penelitian dan
pengembagan kesehatan
1.
Penelitian dan pengembangan
2.
Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana penelitian
3. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan[4][7]
3. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan[4][7]
0 comments:
Post a Comment